Berita
- By Nurul Afiyah, S.Pd.
- 14 Dec 2022
- 445
BEST PRACTICE
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman PPL 4; Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Oleh: Nurul Afiyah, S.Pd.
Lokasi : KH. Ahmad Dahlan No E/4 Kaum I Kel.
Karawang Kulon Kec.
Karawang Barat
Kab. Karawang – Jawa Barat 41311.
Lingkup :
SMP IT AT-TAUBAH
Tujuan : Meningkatkan
keaktifan peserta didik melalui model pembelajaran
inovatif
Problem Based Learning pada materi agreement and
disagreement melalui media pembelajaran video interaktif.
1.
Situasi:
Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
·
Masalah
dalam proses pembelajaran selama ini yaitu: peserta didik kurang dilibatkan
untuk belajar bersama kelompok, media yang dipakai kurang menarik (hanya
membaca dan mempraktikan dialog yang ada di buku), kurang mengeksplor LKPD
sehingga LKPD masih monoton dan tidak bervariatif, kurang memanfaatkan TPACK
dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik,
peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru. Guru belum terbiasa
melaksanakan pembelajaran (PH,PTS,PAS) yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi HOST (higher order thinking Skills). Untuk menghadapi
era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
·
Maka
salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 dengan metode dan model pembelajaran berbasis
masalah dan penemuan konsep suatu materi. Praktik baik ini perlu dibagikan agar
seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif
yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka baik dengan model
Problem-based Learning (PBL), maupun model Project based Learning
(PJBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk perilaku
saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga
peserta didik lebih tertarik belajar sesuai dengan perkembangan zamannya.
·
Peran
dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar
di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan
menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai
dengan karakter materi pembelajaran (memilih model Problem Based Learning
di kelas IX). Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan metode dan
model pembelajaran Bahasa Inggris yang inovatif tersebut di sekolah
tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik.
2.
Tantangan
:
Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat.
1.
Penyesuaian
jam mengajar PPL dengan berbagai kegiatan di sekolah baik KBM maupun lainnya
sempat terhambat.
2.
Rekan
yang membantu perekaman video PPL ini hanya satu orang sehingga beliau
kesulitan untuk tetap fokus pada perekaman sementara harus memperhatikan HP
yang dipakai untuk google meet untuk dosen sit-in.
3.
Pengkondisian
kelas, baik peserta didik maupun ruang kelas yang akan dipakai memerlukan waktu
yang cukup lama karena waktu PPL 4 ini bersinggungan dengan persiapan PAS 1.
4.
Sarana
dan prasarana dalam pengambilan video PPL ini terbatas. Kamera hanya tersedia
satu sehingga angle pengambilan video tidak bervariatif.
5.
Peserta
didik tidak terbiasa berbicara bahasa inggris di kelas, sehingga saat ditanya
maupun saat presentasi belum semua peserta didik bisa bersuara dengan lantang
dan percaya diri.
3.
Aksi
:
Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya
atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Aksi yang saya terapkan untuk menghadapi masalah dan
tantangan yang ada adalah saya menggunakan model Problem Based Learning
dengan metode diskusi kelompok menggunakan media video dan gambar pembelajaran
interaktif pada materi bahasa inggris kelas IX agreement and disagreement.
Serta berdiskusi dengan berbagi pihak terkait jadwal dan sarana prasarana yang
dibutuhkan untuk pembelajaran.
Diskusi
Saya berdiskusi dengan kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah terkait sarana prasarana yang dibutuhkan. Juga terkait penyesuaian
jadwal yang akan dipakai untuk PPL.
Model Pembelajaran
Saya memilih model Problem Based Learning (PBL)
karena model ini merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan pembelajaran abad 21.
Sintak model Problem-based Learning (PBL) menurut
Arends (2012) sebagai berikut:
1. Orientasi peserta didik pada masalah.
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Dari model yang saya pilih, diharapkan peserta didik
bisa memaksimalkan kolaborasi aktif dengan peserta didik yang lainnya melalui
proses diskusi kelompok. Juga peserta didik diharapkan menjadi lebih percaya diri
lagi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
Media Pembelajaran
Media yang digunakan untuk menarik perhatian peserta
didik saat pembelajaran adalah video dan gambar interaktif. Melalui video
interaktif, peserta didik diharapkan bisa lebih responsif lagi terhadap materi
pembelajaran. Peserta didik bisa mengikuti gaya pengucapan kalimat atau
ekspresi agreement dan disagreement yang dicontohkan dalam video
tersebut, sehingga tingkat fluency peserta didik dalam speaking skill
bisa meningkat.
Bahan ajar yang digunakan adalah media power point
yang berisi materi agreement dan disagreement, dilengkapi dengan
berbagai gambar agar peserta didik termotivasi untuk merespon dengan baik dan
tepat saat mengekspresikan persetujuan atau per-tidaksetujuan mereka terhadap
sesuatu.
Penilaian
Saya menyiapkan lembar penilaian yang digunakan untuk
menilai secara keseluruhan dari aspek pengetahuan, keterampilan dan skill.
Tentunya dalam instrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian
setiap aspek, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir
pembelajaran.
4.
Refleksi
Hasil dan dampak
Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif?
Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana
respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi
faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak
dari penggunaan model Problem
Based Learning (PBL) dapat
membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi
terhadap materi ekspresi agreement dan
disagreement secara tulis/lisan dengan memperhatikan
unsur-unsur kebahasaannya pada kelas IX SMP IT At-Taubah Karawang. Peserta didik
bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat
pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok
menjawab soal yang diberikan oleh guru.
Hasil diskusi dipresentasikan oleh peserta didik di
depan kelas membuat pembelajaran menjadi
efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan
materi pembelajaran.
Selama proses pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif.
Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil
adalah dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar. Oleh
karena itu, dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
agreement dan
disagreement
melalui media pembelajaran video interaktif telah meningkatkan keaktifan peserta didik selama pembelajaran.
Tentu ini meningkatkan skill peserta didik khususnya pada speaking
skill.