BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman PPL 4; Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Oleh: Nurul Afiyah, S.Pd.

 

Lokasi           : KH. Ahmad Dahlan No E/4 Kaum I Kel. Karawang Kulon Kec.

  Karawang Barat Kab. Karawang – Jawa Barat 41311.

 

Lingkup        : SMP IT AT-TAUBAH

 

Tujuan         : Meningkatkan keaktifan peserta didik melalui model pembelajaran

  inovatif Problem Based Learning pada materi agreement and

  disagreement melalui media pembelajaran video interaktif.

 

1.   Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

·     Masalah dalam proses pembelajaran selama ini yaitu: peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar bersama kelompok, media yang dipakai kurang menarik (hanya membaca dan mempraktikan dialog yang ada di buku), kurang mengeksplor LKPD sehingga LKPD masih monoton dan tidak bervariatif, kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru. Guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran (PH,PTS,PAS) yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi HOST (higher order thinking Skills). Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi.  

·     Maka salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan metode dan model  pembelajaran berbasis masalah dan penemuan konsep suatu materi. Praktik baik ini perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka baik dengan model Problem-based Learning (PBL), maupun model Project based Learning (PJBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih tertarik belajar sesuai dengan perkembangan zamannya.

·     Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi  permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran (memilih model Problem Based Learning di kelas IX). Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan metode dan  model pembelajaran Bahasa Inggris yang inovatif tersebut di sekolah tempat saya bertugas  sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

 

 

 

2.   Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.

 

1.   Penyesuaian jam mengajar PPL dengan berbagai kegiatan di sekolah baik KBM maupun lainnya sempat terhambat.

2.   Rekan yang membantu perekaman video PPL ini hanya satu orang sehingga beliau kesulitan untuk tetap fokus pada perekaman sementara harus memperhatikan HP yang dipakai untuk google meet untuk dosen sit-in.

3.   Pengkondisian kelas, baik peserta didik maupun ruang kelas yang akan dipakai memerlukan waktu yang cukup lama karena waktu PPL 4 ini bersinggungan dengan persiapan PAS 1.

4.   Sarana dan prasarana dalam pengambilan video PPL ini terbatas. Kamera hanya tersedia satu sehingga angle pengambilan video tidak bervariatif.

5.   Peserta didik tidak terbiasa berbicara bahasa inggris di kelas, sehingga saat ditanya maupun saat presentasi belum semua peserta didik bisa bersuara dengan lantang dan percaya diri.

 

3.   Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Aksi yang saya terapkan untuk menghadapi masalah dan tantangan yang ada adalah saya menggunakan model Problem Based Learning dengan metode diskusi kelompok menggunakan media video dan gambar pembelajaran interaktif pada materi bahasa inggris kelas IX agreement and disagreement. Serta berdiskusi dengan berbagi pihak terkait jadwal dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

 

Diskusi

Saya berdiskusi dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah terkait sarana prasarana yang dibutuhkan. Juga terkait penyesuaian jadwal yang akan dipakai untuk PPL.

 

Model Pembelajaran

Saya memilih model Problem Based Learning (PBL) karena model ini merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan pembelajaran abad 21.

 

Sintak model Problem-based Learning (PBL) menurut Arends (2012) sebagai berikut:

1.   Orientasi peserta didik pada masalah.

2.   Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

3.   Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.

4.   Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

5.   Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

 

Dari model yang saya pilih, diharapkan peserta didik bisa memaksimalkan kolaborasi aktif dengan peserta didik yang lainnya melalui proses diskusi kelompok. Juga peserta didik diharapkan menjadi lebih percaya diri lagi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

 

Media Pembelajaran

Media yang digunakan untuk menarik perhatian peserta didik saat pembelajaran adalah video dan gambar interaktif. Melalui video interaktif, peserta didik diharapkan bisa lebih responsif lagi terhadap materi pembelajaran. Peserta didik bisa mengikuti gaya pengucapan kalimat atau ekspresi agreement dan disagreement yang dicontohkan dalam video tersebut, sehingga tingkat fluency peserta didik dalam speaking skill bisa meningkat.

 

Bahan ajar yang digunakan adalah media power point yang berisi materi agreement dan disagreement, dilengkapi dengan berbagai gambar agar peserta didik termotivasi untuk merespon dengan baik dan tepat saat mengekspresikan persetujuan atau per-tidaksetujuan mereka terhadap sesuatu.

 

Penilaian

Saya menyiapkan lembar penilaian yang digunakan untuk menilai secara keseluruhan dari aspek pengetahuan, keterampilan dan skill. Tentunya dalam instrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap aspek, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.

 

4.   Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi terhadap materi ekspresi agreement dan disagreement secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaannya pada kelas IX SMP IT At-Taubah Karawang. Peserta didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok menjawab soal yang diberikan oleh guru. Hasil diskusi dipresentasikan oleh peserta didik di depan kelas membuat pembelajaran menjadi efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

 

Selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi agreement dan disagreement melalui media pembelajaran video interaktif telah meningkatkan keaktifan peserta didik selama pembelajaran. Tentu ini meningkatkan skill peserta didik khususnya pada speaking skill.